Halaman

Khamis, 29 Disember 2011

Harun Yahya pencipta siri the ARRIVAL - mengaku Imam Mahadi

Akan tetapi, bahwa Sheikh imran Hossein pernah mengkritik Harun Yahya, fakta itu memang benar adanya. Hal ini terkait tulisan dan perkataan di situs milik Harun Yahya yang terkesan menggiring pengklaiman diri sebagai Al Mahdi. Selain, Syeikh Imran Hossein, Bilal Philips juga mengecam Harun Yahya dan menuding Harun Yahya memiliki agenda tersembunyi. Untuk lebih jelasnya silahkan buka link Youtube:http://www.youtube.com/watch?v=WlqA5eQcvX4)

Tulisan-tulisan itu sendiri sengaja ditaruh di situsnya,awaitedmahdi.com yang memang merupakan subordinasi atau kanal dari situs harunyahya.com. Jadi ini aseli dan tidak mengada-ada. Anda bisa cek sendiri di situs tersebut.



Memang ketika diwawancara Al Jazeera, Harun Yahya menampiknya. Ia mengatakan hanya menulis sebuah buku tentang Imam Mahdi yang merujuk kepada Hadis Nabi. Dari beberapa hadis itu terlihat beberapa kesan yang akhirnya menggambarkan Al Mahdi dalam rupa dirinya. Namun anehnya, ketika saya cross check lebih jauh hadis-hadis yang diambil oleh Harun Yahya tidak sedikit yang itu bukanlah hadis, bahkan beberapa perkataan Tokoh Agama maupun Ulama ia masukkan walaupun dalam judul besar dikatakan sebuah hadis. Apakah ini kesengajaan? Ataukah ini kekhilafan dari sebuah tokoh yang sudah banyak menulis tentang akhir zaman? Wallahua'lam.



Salah satu butir kontroversial di situs Harun Yahya tersebut adalah sebuah pernyataan yang ia katakan bahwa tahun 1956 adalah tahun yang sangat penting di akhir zaman.“The significance of the year 1956 in terms of the end times.”Tahun 1956 adalah tanda dunia akan menuju sebuah tatanan yang adil.

Kita ketahui bersama bahwa tahun 1956 adalah tahun dimana Harun Yahya lahir. Meski disitus tersebut pernyataan ini dikatakan sebagai sebuah hadis, anehnya tidak ada riwayat satupun yang tertera. Situs tersebut hanya menukil perkataan Said Nursi dan Adendum Emirdag yang mengotak-atik numerologi ayat Qur'an dan mengatakan bahwa tahun 1956 sebagai tahun runtuhnya sistem kemunafikan di seluruh dunia. Apakah betul seperti itu? Nyatanya hingga tahun 2011, jangankan seluruh dunia, Turki pun dalam pandangan saya belum bisa lepas dari kemunafikan.

Situs Harun Yahya tersebut juga mengatakan bahwa Al Mahdi sebenarnya lahir di sebuah kota besar yang kelak menjadi Istanbul. Dalam situs tersebut ditulis,

“Hazrat Mahdi (as) will apear from Turkey and will never leave until the end of his struggle”.

“Hazrat Mahdi (as) will spiritually capture Istanbul”

Kita ketahui Harun Yahya sendiri besar di Turki. Pertanyaannya adalah betulkah ada hadis yang mengatakan Al Mahdi muncul di Turki? Sebagai umat muslim kita hanya bisa menjawab jika merujuk kepada hadis Rasulullah SAW yang bersabda,

“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)

Anehnya awaitedmahdi.com, juga mengatakan bahwa Al Mahdi ketika muncul tidak bisa berbahasa Arab. "Hazrat Mahdi (as) will not speak Arabic very well, but he will bear a close moral resemblance to our prphet (saas)".Padahal Al Mahdi jelas-jelas muncul di Madinah dan ia masih keturunan Rasulullah SAW. Al Mahdi pun akan menjadi kholifah umat muslim di akhir Zaman. Secara logika, bagaimana mungkin seorang Kholifah tidak bisa berbahasa Arab? Apakah ini masih terklait dengan Harun Yahya yang memang tidak terampil berbahasa Arab? Allahua’lam.



Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera (http://www.youtube.com/watch?v=SqAOFGFDOgg), Harun Yahya juga meragukan keakuratan bahwa nama Al Mahdi sebenarnya adalah Ahmad atau Muhammad. Selanjutnya ia menekankan bahwa nama aseli Al Mahdi adalah Adnan. Kita ketahui bersama Harun Yahya selama ini hanyalah nama pena. Sedangkan nama aseli beliau adalah Adnan Oktar. Inilah yang dikecam Syeikh Imran, beliau mengatakan Islam tidak menegnal nama pena atau samaran. Hal itu haruslah dihindari setiap sarjana Islam agar apa yang dikatakannya sesuai apa yang ia tulis.

Maka marilah kita merujuk kepada Hadis Nabi tentang perkara nama Al Mahdi. Rasulullah SAW, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan: “Namanya sesuai dengan namaku, dan nama ayahnya sesuai dengan nama ayahku.

Dia dari keturunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana disebutkan dalam riwayat: “Dari ahli baitku.” (HR. Abu Dawud, no. 4282 dan 4283). Dalam riwayat lain: “Dari keluarga terdekatku (‘itrah-ku).” (HR. Abu Dawud, no. 4284). Dalam riwayat lain: “Dariku.” (HR. Abu Dawud no. 4285) dari jalur perkawinan ‘Ali bin Abu Thalib dan Fathimah bintu Rasulillah. Sebagaimana dalam hadits yang lalu dikatakan: “Seseorang dari keluargaku” dan “dari anak keturunan Fathimah.” (HR. Abu Dawud no. 4284)

Oleh karenanya, Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Dia adalah Muhammad bin Abdillah Al-‘Alawi (keturunan Ali) Al-Fathimi (keturunan Fathimah) Al-Hasani (keturunan Al-Hasan). Allah Subhanahu wa Ta’ala memperbaikinya dalam satu malam yakni memberinya taubat, taufik, memberinya pemahaman serta bimbingan padahal sebelumnya tidak seperti itu.” (An-Nihayah fil Malahim wal Fitan, 1/17, Program Maktabah Syamilah)

Sebelumnya sosok Harun Yahya, dengan segala kelebihannya juga tidak lepas dari kritik. Harun Yahya sampai kini tidak menganggap Syiah keluar dari Islam. Hal ini dipertegas olehnya, saat melakukan wawancara dengan wartawan Al Jazeera di Istanbul 6/08/2007. Ia mengatakan,“I love all Muslims in Turkey and worldwide, and I make no distinction on the basis of school or sect. I respect them all.There is no difference between Sunni and Shia. The same applies to the Ihvan-i Muslim. They are also my brothers. I regard them as totally sincere. We all pray in the same direction. We share the same Book. These elements all make us one.”

Maka tak heran dalam menjelaskan ciri-ciri Al Mahdi, beliau banyak menukil dari riwayat Imam Jafar As Sadiq yang banyak diselewengkan oleh Syiah. Salah satunya ialah penjelasan bahwa umat Islam nanti akan bisa mendengarkan perkataan Al Mahdi lewat sebuah terjemahan.

“Jaffar Sadik said that people all over the world would be able to listen to Hazrat Mahdi's (as) words instantaneously through simultaneous translations”

Padahal jelas sekali, Syiah sudah berbeda akidah dengan agama Islam. Kita tidak bisa menyebut mereka sebagai salah satu aliran dalam Islam. Dan itu baru satu kasus. Allah jelas sekali menjaga akidah dan perkataan Al Mahdi yang selaras dengan akidah Islam. Bukan Al Mahdi yang masih mengganggap orang yang menghina Sahabat Nabi dan menganggap Al Qur’an itu palsu sebagai bagian dari Islam.

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dgn keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898).

Jadi, kalaulah memang Harun Yahya menampik diri sebagai Al Mahdi, kenapa penjelasan sesat tentang Al Mahdi masih saja nangkring di situsnya dan belum juga turun meski beberapa ulama seperti Bilal Philips dan Syeikh Imran Hossein sudah mengkritiknya berkali-kali.

Masih banyak sebenarnya data-data keliru yang dijadikan indikasi atau penjelasan sosok Al Mahdi dalam situs tersebut. Seperti pernyataannya yang mengatakan Al Mahdi berasal dari Kaukasus. "Hazrat Mahdi (as) will come from the Caucasus".Kita ketahui bersama Harun Yahya alias Adnan Oktar adalahseorang keturunan sayyid atau habib yang bermigrasi ke Kaukasus selama invasi Hulagu. Asal-usul Beslen Arslan Kasayev, kakek Omer Bey, kakek Mr. Oktar, kembali ke dinasti Nogay.Keluarga ini juga dikenal sebagai Arslanogullari (anak-anak Arslan) dan merupakan salah satu dari dua puluh satu keluarga sayyid yang namanya muncul dalam dokumen yang disiapkan untuk gubernur Kaukasus pada 1827.

Semoga Harun Yahya benar-benar sadar atas kekeliruan ini. Sungguh fitnah akhir zaman benar-benar dahsyat. Allahua’lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)

HARUN YAHYA MENGAKU SEBAGAI IMAM MAHDI

HARUN YAHYA MENGAKU SEBAGAI IMAM MAHDI


Syeikh Imran N Hosein ketika memberikan komentarnya berhubung Harun Yahya, membangkitkan persoalan "Mengapa Harun Yahya perlu berbohong?" yang pasti merujuk kepada beberapa kenyataan yang dimuatkan dalam laman sesawang milik penulis tersohor asal Turki itu. Jika anda pernah membaca buku-buku bertajuk Malapetaka DarwinismaEvolution DesceitKaum-kaum Yang Pupus, penulis itulah yang dimaksudkan.
Sebelum ini saya pernah membaca beberapa buah kajian dari laman sesawang milik Harun Yahya baik HarunYahya.com mahupun AwaitedMahdi.com. Kedua-duanya pernah saya telaan. Namun, saya akui ketika membaca beberapa buah kajian beliau di laman tersebut ada beberapa buah perkataan atau fakta yang bercanggah dengan sumber dari Islam atau lebih tepat lagi hadith sahih Nabi SAW. Tidak cukup dengan itu, ada beberapa buah hadith (kononnya) di dalam beberapa buah artikel tidak mempunyai riwayatnya. Hal inilah yang mendatangkan kerunsingan pada saya. Namun, setelah membaca penjelasan sebenar mengenai Harun Yahya dari sebuah laman sesawang Islam terbesar dari IndonesiaEraMuslim.com, saya kini pasti bahawa Harun Yahya tidak lebih hanyalah seorang individu yang mempunyai kepentingan tertentu sepertimana yang dinyatakan oleh beberapa orang ulama bertaraf dunia termasuk Bilal Philips. Pernahkah anda terfikir, bagaimana atau mengapakah seorang penyiasat konspirasi Yahudi dan Barat seperti Harun Yahya tidak menerima ugutan bunuh dari mana-mana pihak terutama secret society pro-Zionis?



Selanjutnya anda bacalah terjemahan artikel dari kolumnis EraMuslim.com, Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi dibawah ini:

Sheikh Imran Hossein pernah mengkritik Harun Yahya, fakta itu memang benar adanya. Hal ini terkait dengan penulisan di laman milik Harun Yahya yang didapati mendakwa dirinya sebagai Al Mahdi. Selain Syeikh Imran Hossein, Bilal Philips juga mengecam Harun Yahya dan mendakwa Harun Yahya memiliki agenda tersembunyi. Untuk lebih jelas pembaca boleh menonton video dibawah.



Tulisan-tulisan itu sendiri sengaja dipaparkan di lamannya, Awaitedmahdi.comyang memang merupakan subordinasi dari laman utamanya, Harunyahya.com. Jelaslah disini bahawa ianya asli dan bukan sengaja diadakan. Anda boleh melakukan pemeriksaan sendiri ke atas laman tersebut.

Memang ketika diwawancara Al Jazeera, Harun Yahya menafikannya. Harun Yahya mengatakan hanya menulis sebuah buku mengenai Imam Mahdi yang merujuk kepada Hadis Nabi. Dari beberapa hadis itu terlihat beberapa kesan yang akhirnya menggambarkan Al Mahdi dalam rupa dirinya (Harun Yahya). Namun anehnya, ketika saya cross check lebih jauh hadis-hadis yang diambil oleh Harun Yahya, keseluruhannya itu bukanlah hadis, tetapi beberapa kenyataan (dari) Tokoh Agama dan Ulama yang telah diselitkan oleh Harun Yahya, walaupun pada tajuk besarnya disebutkan sebagai hadis. Apakah ini sesuatu yang disengajakan? Atau, ianya satu kekhilafan dari seorang tokoh yang sudah banyak menulis tentang akhir zaman? Wallahua'lam.

Salah satu petikan kontroversi di laman Harun Yahya tersebut adalah sebuah peryataan yang mana beliau telah didapati mendakwa, pada tahun 1956 adalah tahun yang sangat penting di akhir zaman. “The significance of the year 1956 in terms of the end times.” [bukti disini] Tahun 1956 adalah tanda dunia akan menuju sebuah pemerintahan yang adil.

Kita tahu bahawa, tahun 1956 adalah tahun dimana Harun Yahya dilahirkan. Meski dilaman tersebut pernyataan ini dikatakan sebagai sebuah hadis, anehnya tidak ada sebarang riwayat satupun yang tertera. Laman tersebut hanya menulis perkataan Said Nursi dan Adendum Emirdag yang memperkotak-katikkan numerologi ayat al-Qur'an dan mengatakan bahawa tahun 1956 sebagai tahun runtuhnya sistem kemunafikan di seluruh dunia. Apakah benar situasinya seperti itu? Realitinya hingga tahun 2011, jangankan seluruh dunia, Turki sahaja dalam pandangan saya belum mampu terlepas dari kemunafikan.

Laman sesawang milik Harun Yahya tersebut juga mengatakan bahwa Al Mahdi sebenarnya lahir di sebuah kota besar yang kelak menjadi Istanbul. Dalam laman tersebut ditulis,
“Hazrat Mahdi (as) will apear from Turkey and will never leave until the end of his struggle”[bukti disini]
“Hazrat Mahdi (as) will spiritually capture Istanbul” [bukti disini]
Sepertimana yang kita ketahui, Harun Yahya sendiri dibesarkan di Turki. Persoalannya di sini, benarkah ada hadis yang mengatakan Al Mahdi muncul di Turki? Sebagai umat Islam, kita hanya mampu menjawab (persoalan berkaitan Al Mahdi) jika merujuk kepada hadis Rasulullah SAW yang bersabda,
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Makkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Makkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Makkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
Anehnya awaitedmahdi.com, juga mengatakan bahawa Al Mahdi ketika muncul tidak akan berbahasa Arab. "Hazrat Mahdi (as) will not speak Arabic very well, but he will bear a close moral resemblance to our prphet (saas)". [bukti disini] Padahal Al Mahdi jelas-jelas muncul di Madinah dan dia masih berketurunan Rasulullah SAW. Al Mahdi juga akan menjadi khalifah umat Islam di akhir Zaman. Secara logiknya, bagaimana mungkin seorang Khalifah (berketurunan Arab- dari Madinah ke Makkah) tidak mampu berbahasa Arab? Apakah ini masih merujuk kepada Harun Yahya yang sememangnya tidak mampu berbahasa Arab?



Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Harun Yahya juga meragukan ketepatan bahawa nama Al Mahdi sebenarnya adalah Ahmad atau Muhammad. [bukti disini] Harun Yahya juga menekankan bahawa nama asli Al Mahdi adalah Adnan. [buktidisini] Kita ketahui bersama Harun Yahya selama ini hanyalah nama penanya. Sedangkan nama asli beliau adalah Adnan Oktar. Inilah yang dikecam oleh Syeikh Imran, beliau mengatakan bahawa Islam tidak menegnal nama pena atau samaran. Hal itu haruslah dihindari setiap sarjana Islam agar apa yang dikatakannya sesuai dengan apa yang ditulis mereka.

Maka marilah kita merujuk kepada Hadis Nabi SAW tentang nama Al Mahdi. Rasulullah SAW, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut: “Namanya sesuai dengan namaku, dan nama ayahnya sesuai dengan nama ayahku.
Dia dari keturunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana disebutkan dalam riwayat: “Dari ahli baitku.” (HR. Abu Dawud, no. 4282 dan 4283). Dalam riwayat lain: “Dari keluarga terdekatku (‘itrah-ku).” (HR. Abu Dawud, no. 4284). Dalam riwayat lain: “Dariku.” (HR. Abu Dawud no. 4285) dari jalur perkahwinan ‘Ali bin Abu Thalib dan Fathimah binti Rasulullah. Sebagaimana dalam hadits yang lalu dikatakan: “Seseorang dari keluargaku” dan “dari anak keturunan Fathimah.” (HR. Abu Dawud no. 4284)
Oleh sebab itu, Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Dia adalah Muhammad bin Abdillah Al-‘Alawi (keturunan Ali) Al-Fathimi (keturunan Fathimah) Al-Hasani (keturunan Al-Hasan). Allah Subhanahu wa Ta’ala memperbaikinya dalam satu malam yakni memberinya taubat, taufik, memberinya pemahaman serta bimbingan padahal sebelumnya tidak seperti itu.” (An-Nihayah fil Malahim wal Fitan, 1/17, Program Maktabah Syamilah)

Sebelumnya Harun Yahya, dengan segala kelebihannya juga tidak lepas dari kritik. Harun Yahya hingga kini tidak menganggap Syiah keluar dari Islam. Hal ini ditegas olehnya, ketika diwawancara oleh wartawan Al Jazeera di Istanbul pada tanggal 6/08/2007. Harun Yahya mengatakan :
“I love all Muslims in Turkey and worldwide, and I make no distinction on the basis of school or sect. I respect them all.There is no difference between Sunni and Shia. The same applies to the Ihvan-i Muslim. They are also my brothers. I regard them as totally sincere. We all pray in the same direction. We share the same Book. These elements all make us one.” [buktidisini]
Maka tidak hairanlah dalam menjelaskan ciri-ciri Al Mahdi, beliau banyak menukil dari riwayat Imam Jafar As Sadiq yang banyak diselewengkan oleh Syiah. Salah satunya ialah penjelasan bahawa umat Islam nanti akan mendengarkan perkataan Al Mahdi lewat sebuah terjemahan. 
“Jaffar Sadik said that people all over the world would be able to listen to Hazrat Mahdi's (as) words instantaneously through simultaneous translations” [bukti disini]
Padahal sudah terang lagi bersuluh, Syiah sudah berbeza akidah dengan agama Islam. Kita tidak boleh menngatakan mereka sebagai salah satu aliran dalam Islam. Allah jelas sekali menjaga akidah dan perkataan Al Mahdi yang selaras dengan akidah Islam. Bukan Al Mahdi yang masih mengganggap orang yang menghina Sahabat Nabi dan menganggap Al Quran itu palsu sebagai sebahagian dari Islam.

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:
“Aku khabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antara manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dunia dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898).
Jadi, kalaulah memang Harun Yahya menafikan dirinya sebagai Al Mahdi, mengapakah penjelasan sesat tentang Al Mahdi masih saja terpampang di lama sesawang miliknya dan belum juga dihapuska meski beberapa ulama seperti Bilal Philips dan Syeikh Imran Hossein sudah mengkritiknya berkali-kali.

Masih banyak sebenarnya data-data keliru yang dijadikan indikasi atau penjelasan Al Mahdi dalam laman sesawang tersebut. Seperti pernyataannya yang mengatakan Al Mahdi berasal dari Kaukasus. "Hazrat Mahdi (as) will come from the Caucasus". [bukti disini] Kita ketahui bersama Harun Yahya atau Adnan Oktar adalah seorang keturunan sayyid atau habib yang bermigrasi ke Kaukasus selama pencerobohan Hulagu. Asal-usul Beslen Arslan Kasayev, datuk Omer Bey, datuk Mr. Oktar, kembali ke dinasti Nogay. Keluarga ini juga dikenali sebagai Arslanogullari (anak-anak Arslan) dan merupakan salah satu dari dua puluh satu (21) buah keluarga sayyid yang namanya muncul dalam dokumen yang disiapkan untuk gabenor Kaukasus pada tahun 1827. [bukti disini]

Terakhir dari saya, lihatlah sebuah video bertajuk Harun Yahya and his Israel Connection.



Semoga Harun Yahya benar-benar sedar atas kekeliruan yang sengaja ditimbulkannya ini. Memang benar, sesungguhnya fitnah akhir zaman itu benar-benar dahsyat. Wallahualam bissawab .



7 ulasan:

harun yahya...kenapa kau lakukan ini semua...???arghhhhh!!!!tidakkkkk!!!!nampaknya,kita betul2 berada diakhir zaman...semuanya dicipta dari fitnah2 utk mmbentuk kebenaran pd kulitnya saja!!!jadi,kita pn percayaaaa~so,pasni bhati2 laaa~
la aku ingat harun yahya ni ulamak, tapi bila tengok gambar dia pakai kot dengan tie.....kena pikir banyak kali. x sesuai langsung utk jadi pejuang agama tersohor sedangkan sunnah berpakaian (etika berpakaian) menurut Islam pun x leh nak ikut... camno tu.
mamat nie x bole ikut sangat... org turki ni dah terpengaruh dengan kamal attartuk...fikiran lebih kurang sama jer...islam moden konon.
satu lagi watak hero anarkismuncul didunia ini...Hraun Yahya apa yg kau buat ini?..Btulkh kamu tlh myimpang dari jalan benar?...
Satu lagi hero anarkis telah muncul di dunia ini.... Astghfirullah apa yang Harun Yahya buat ni... Adkh benar dia tersimpang dari jlan Allah?
aku pun perasan isu ni tapi belum bersedia nak dedahkan kerana harun yahya antara nama besar dlm dunia teori konspirasi nie ramai blogger2 menjadikan artikelnya sebagai rujukan bahkan anda juga klu x silap saya ada menyediakan link ke blog harun yahya dan e-book harun yahya.

ramai yg telah mengaku dirinya imam mahdi tapi tidak mendapat sambutan yg global.Harun yahya mendapat sokongan yg global bayangkan apa yg akan berlaku jika dia "diisytiharkan" sebagai imam mahdi?

akan berlaku huru-hara di akhir zaman seorang akan muncul sbgi penyelamat manakala seorang lagi akan muncul sbgi penyelamat palsu anda tentu tahu siapa yg saya maksudkan?

pendedahan yg dibuat oleh harun yahya amat menakjubkan bukan sahaja mempersonakan org biasa malah dia berjaya mempersonakan ulama,pendeta,ilmuwan mencakupi semua agama apabila memikirkan kembali timbul persoalan bagaimana dia boleh mengetahuinya?

siapa sebenarnya HARUN YAHYA!!!

saya sedang meneliti gambaran harun yahya berkenaan bagaimana kemunculan imam mahdi dan kemunculan nabi isa.Apakah versi yg cuba dibayangkan harun yahya ada kaitan atau sebenarnya merupakan jawapan kepada persoalan bagaimana kemunculan dajjal.

berhati-hati dgn HARUN YAHYA!!!

rupanya pun mirip lakaran 12 imam syiah hmmm.. kebetulan?
Dr No problem:

a) Anda boleh lihat jawapan saya yg lepas di wall FB Aku-Macjay Blogspot.Sy mengaku, sebelum ini saya ada terbaca mengenai kajian Harun Yahya berkaitan Imam Mahdi, tetapi tidak habis, kerana hujahnya panjang dan terlalu banyak (hingga diwujudkan sebuah laman khas awaitedmahdi.com)

Dan ketika menelaah kajian beliau, ada bbrp perkara yg sy musykil --> salah satu artikel dr awaitedmahdi, "Ciri-ciri Pengikut Al-Mahdi" (Free Our Mind ada versi melayu). Dalam artikel ni, hadithnya tdk disebut para perawi. Dan, hujah Harun Yahya berkaitan hadith (kononnya)ini dipersoalkan oleh para pembaca di ruang komen FOM.

b) Rasanya hujah beliau yg lain (BUKAN TENTANG IMAM MAHDI) masih boleh diterima. Cth : Penipuan Zaman Batu, Kaum2 Yg Pupus dll...tp mcm yg sy terangkan di ruang komen FB, hati-hati dgn hujah beliau...

c) Lain2 keraguan thdp kenyataan Harun Yahya seperti yg anda boleh lihat dgn klik "bukti disini" pd artikel di atas.

Siapa yang berbohong? Nik Aziz atau Dr Hassan Ali.

Published: Khamis Disember 29, 2011 MYT 12:56:00 PM
Hasan Nafi Minta Maaf


PETALING JAYA: Bekas Pesuruhajaya PAS Selangor, Datuk Dr Hasan Ali pada Khamis menafikan beliau memohon maaf kepada pucuk pimpinan PAS mengenai kritikannya terhadap parti itu sebelum ini pada pertemuan di kediaman rasmi Menteri Besar Kelantan di JKR 10, Kota Baru, Kelantan, kelmarin.

Penafian tersebut sekaligus menolak kenyataan Mursyidul Am, Datuk Nik Aziz Nik Mat bahawa Hasan memohon maaf kepada pucuk pimpinan parti di atas keterlanjurannya.

Hasan yang juga Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) Gombak Setia membidas laporan portal rasmi PAS, Harakahdaily mengenai perkara itu.

"Soal saya turun ke Kota Baru untuk memohon maaf kepada pucuk pimpinan seperti dilaporkan oleh Harakahdaily dan dipetik oleh kebanyakan saluran media adalah tidak benar sama sekali.

"Saya terkilan dengan laporan Harakahdaily itu walaupun lidah rasmi parti kerap kali diingatkan supaya tidak memutarbelit fakta yang boleh menimbulkan keraguan dan perpecahan," katanya dalam satu kenyataan pada Khamis.

Menurut Hasan, beliau dan bekas Timbalan Naib Presiden, Nasharudin Mat Isa dijemput menghadiri satu majlis mahabbah bersama Nik Aziz, Presiden PAS, Datuk Seri Abdul Hadi Awang dan Timbalan Mursyidul Am, Datuk Dr Haron Din.

Beliau berkata, majlis tersebut menyentuh hala tuju parti, persediaan Pilihan Raya Umum Ke-13 dan perjalanan harakah sebagai lidah rasmi parti.

"Kami memberikan penjelasan, pandangan dan input untuk diberikan perhatian oleh pucuk pimpinan parti demi mengukuhkan perjalanan parti dan sokongan rakyat terhadapnya," katanya.

Sementara itu, Hasan turut menzahirkan rasa terharu terhadap penghargaan yang ditunjukkan oleh pucuk pimpinan parti terhadap beliau dalam memperjuangkan Islam di negara ini.-  mstar

Human Rights Watch Sahkan Anwar Bersalah, Meliwat Saiful






mynewshub.my – Laman web rasmi Human Rights Watch menyiarkan artikel berbentuk kecaman terhadap Malaysia kerana mengamalkan undang-undang berlandaskan Islam yang mengharamkan liwat atas alasan ia ketinggalan zaman.

Tajuk artikel tersebut iaitu “Malaysia: Hapuskan Undang-undang Mengharamkan Hubungan Seks Sejenis – Gugurkan Kes Terhadap Bekas Timbalan Perdana Menteri Anwar Ibrahim”, dengan sendirinya mengesahkan bahawa Anwar sememangnya terlibat dalam hubungan seks sejenis atau liwat.

Sekali gus, mengesahkan juga bahawa segala tuduhan fitnah dan konspirasi terhadap kerajaan Malaysia, Perdana Menteri dan bekas Perdana Menteri, Tun Dr. Mahathir selama ini, hanyalah rekaan Anwar semata-mata. Begitu juga dengan tuduhan kononnya sistem kehakiman Malaysia adalah berat sebelah.

Adalah difahamkan bahawa gerakan membebaskan Anwar yang dirancang pada 9 Januari ini juga dikatakan akan melibatkan golongan pengamal seks songsang (LGBT) yang akan turut bangkit menuntut hak mereka dengan sama-sama berdemonstrasi dengan penyokong Anwar secara serentak atau berperingkat-peringkat.

Nampaknya Anwar tidak lagi berusaha menyembunyikan dirinya yang sebenar atau seperti kata orang putih ‘coming out of the closet’. Dia kelihatan semakin yakin menonjolkan dirinya sebagai pengamal seks songsang yang bertentangan dengan Islam.

Mungkin keyakinan ini ada kena mengena dengan laporan akhbar mengenai peningkatan jumlah golongan gay di Malaysia.

Jika diamati hujah-hujah pembelaan dirinya di mahkamah juga kita akan mendapati bahawa Anwar tidak bersungguh-sungguh cuba menafikan yang dia meliwat tetapi hanya cuba menekankan bahawa liwat tersebut adalah atas dasar suka sama suka.

Berdasarkan fakta ini, serta bersandarkan sokongan terbuka ahli-ahli politik dan NGO luar negara yang lantang memperjuangkan hak asasi golongan LGBT termasuk Human Rights Watch, kita akan mendapati bahawa Anwar sebenarnya secara halus telah lama mengakui dirinya seorang peliwat.

Malangnya, penyokong-penyokongnya masih ramai yang buta akan apa yang Anwar cuba jelaskan kepada mereka. Ramai yang masih menyanjungnya sebagai pejuang Islam sejati, manusia warak hatta Imam Mahdi, mengikut ceramah Ketua Cabang PKR Sabak Bernam, Badrul Amin baru-baru ini. Astaghfirullahaladzim…

Apa yang janggal lagi pelik di sini ialah apabila sebuah parti yang berjenama Islam sama-sama bersekongkol, menyokong dan memperjuangkan Anwar Ibrahim.

Bayangkan pak-pak lebai berketayap, wanita-wanita bertudung labuh serta anak-anak muda berjanggut sejemput berimej warak bersama-sama dengan mak-nyah, gay dan lesbian berarak dengan penuh semangat di jalanan, merempuh segala sekatan polis demi mentabalkan Perdana Menteri biseksual pertama di dunia, di sebuah negara yang agama rasminya adalah Islam.

Sedangkan hakikatnya, Anwar telah pun mengakui dirinya seorang peliwat secara tidak langsung. Rakan-rakannya, ahli-ahli politik serta NGO luar negara yang memperjuangkan hak LGBT sendiri telah mengesahkannya. Peguam-peguam Anwar juga tidak menafikannya.

Justeru, tidak ada alasan bagi pak-pak lebai, wanita-wanita bertudung labuh serta anak-anak muda berimej warak termasuk golongan yang mengangkat diri sendiri sebagai Ulama seperti Hadi Awang, Nik Aziz dan yang sewaktu dengan mereka, untuk menyatakan sebaliknya mengenai Anwar kecuali jika mereka benar-benar yakin bahawa Putrajaya adalah transit ke syurga.

Revolusi 901 yang dilaungkan Anwar bukanlah perjuangan seorang mangsa konspirasi yang menuntut keadilan. Ia adalah perjuangan seorang peliwat yang menuntut hak untuk meliwat – itu saja.

Selebihnya, ia adalah perjuangan para penggila kuasa untuk merasa kerusi empuk Putrajaya yang suatu ketika dahulu ingin dilelong mereka.

Published by AIDC




Othman

Memang anwar telah mengesahkan dirinya seo
Memang anwar telah mengesahkan dirinya seorang GAY , tanpa malu dan silu …Anwar secara tak sedar telah mengakui bahawa dia memang seorang GAY .

ramai orang luar negara dah tahu benda ni , ramai yang pernah ‘merasa’ dan dirasakan Anwar , cuma mereka malas tak mahu nak heboh kerana pada mereka perbuatan itu tak apa-apa , biasa ! pada mereka ianya adalah normal , dan pada mereka patutnya Anwar harus dibebaskan , jgn dakwa jangan tekan ,biarkan saja sebab itu hak Anwar , itu pendapat mereka …

hanya orang Malaysia ini yang bodoh , terutama penyokong PKR , lagilah bodoh dan berjaya dibodohkan dengan lakonan anwar dan kata2 manis dari Anwar , ramai rakyat Malaysia percaya dan sokong anwar hanya kerana termakan dengan kepetahan anwar bercakap , dimaklumi soal berucap dan mengarang ayat ..Anwar memang juara ! orang mati pun boleh hidup balik bila dengar anwar berucap !!

GAY nak dilantik sebagai pemimpin ? GAY nak dilantik sebagai ketua negara malaysia ? islam agama rasmi , adat dan akhlak bangsa melayu bukan sebegitu ! jangan jadikan dan samakan malaysia dengan negara US , Brazil atau Britian atau negara lain , ini negara Malaysia ! ini negara beradat dan beradab , ini negara bersopan dan bertatasusila , bukan negara terkutuk yang mengharap bala Allah !

warisatuliman2011

A.w.w. handai taulan.
Spt kata pepatah mat saleh, “its a forgone conclusion!” Anwar adalah manusia berbilang alam, bukan setakat dua alam. Dia boleh hidup di daratan, di lautan, di angkasa malah di mana sahaja. Dia boleh berdialog ala paderi di gereja dan boleh juga berlagak ala ulama di masjid. Dia boleh berlagak sbg insan yg sealim-alimnya pada waktu siang tetapi pada waktu petang pula dia menjadi menusia yg sedajjal-dajjalnya. Cuma, sbg makhluk ciptaan Allah Azawajalla, dia juga tertakluk kpd qadha dan qadar Ilahi. Dia tidak boleh sesuka hati bersultan di mata beraja di hati jika tanpa keizinan Yang Khalik. Sangkanya, dgn sokongan neo-con-illuminati-yahudi dan kelompok LGBT, dia boleh penuhi segala cita2nya utk lepas daripada sebarang bentuk hukuman atau undang2. Sedang di dunia sendiri dia tertakluk kpd undang2 manusia, apakan lagi di akhirat. Dia pasti tidak boleh lepas drp hukum Allah s.w.t. Jika tidak, sudah pasti lama dulu dia telah jadi PM atau preseiden M’sia. Mengikut congaknya, dia dapat jadi PM selepad Tun Dr M undur diri. Tetapi, congaknya salah. Dia buat pula telahan 16 Sep selepas pru-12 dia akan pindah ke Putrajaya, tetapi itu juga hanya telahannya. Kini, dia merancang pula tarikh baru sama ada selepas 9 Jan, iaitu jika dia diputuskan salah dlm kes liwat II, utk gerakkan perusuh2 jalanan-upahan dan kelompok LGBT setelah gerakan protes Bersihnya gagal kerana diselubungi dgn pelbagai kotoran dan najis politik songsang, atau pru-13 kerana yakin takhta di Putrajaya adalah milik mutlaknya sejak dia dilahirkan. Soalnya, dalih dan muslihat busuknya dapat dihidu oleh majoriti rakyat dan kerajaan M’sia yg tidak dapat menerima seorang yg berakhlak serendahnya utk mengambil alih teraju pemerintahan. Sisa-sisa usahanya termasuklah menjenama semula imej dan perjuangannya berlandaskan agama, termasuk cubaan menaikkan imejnya ke tahap mujadid-mujahid hingga ke taraf ‘Imam Mahadi’. Apa nak dikata, masih ada masih ada kaldai dan khinzir jelmaan yg menyokong waris umat Nabi Lut yg telah dimusnahkan oleh Allah s.w.t. Tetapi, sampai ke mana hala tuju agenda besar kalau tidak ke arah kemusnahan, kerana nawaitunya hanya satu, iaitu utk kepentingan peribadi dan bukannya kepentingan agama, bangsa dan negara. Salam.

Bukan Mahadi tetapi apa maksudnya?

Bagi yang biasa dengan pengajian Islam, memang ada hadis yang sebut pemimpin yang adil dan menyatukan umat Islam di akihir zaman adalah pemimpin dari Timur.


Pemimpin tersebut juga akan membebaskan Masjid Aqsa yang kini dikuasai oleh Israel.

Ekoran penyebaran video ceramahnya ,Badrul Amin memberitahu demikian dalam laman facebooknya:

"Saya menafikan sekeras-kerasnya kenyataan yang tersebar dalam beberapa laman web kononnya saya menamakan Anwar Ibrahim sbg Imam Mahdi. Saya tidak pernah sekalipun menyebut nama Imam Mahdi dalam ceramah-ceramah saya. Saya hanya menyebut potensi Anwar sebagai pemimpin dari Timur yang mampu menyatukan Dunia Arab sekaligus membebaskan Al-Aqsa."

Menurut Dr Asri, dulu pemimpin Al Arqam, Ashaari Muhamad pun pernah dakwa dia pemimpin yang dijanjikan tuhan menyebabkan fanatik dan merosakkan pengikut.

"Elakkan dakwaan seperti itu, banyak kesannya," kata beliau dalam akuan twitternya @realdrmaza.

Asri sebelum itu mengulas dakwaan Badrul Amin, katanya "Saya rasa pemujaan Dr Badrul Amin terhadap DSAI melebihi batas yang patut. Ia sudah ke peringkat yang bahaya.Harap dibetulkan," tulisnya sambil tweet url video tersebut.

Kita tunggu apa pulak reaksi JAKIM selepas ini. Apapun bagi yang waras, kalau nak bodek pun dan nak puja sakan Anwar menjelang keputusan kes liwat 9 Januari ini...padan patutlah...




Di bawah disiarkan transkrip ceramah Dr Badrul Amin mengenai Anwar itu:

"kalau ini berlaku sedara, kalau ini berlaku sedara bermakna pembebasan al aqsa sudah hampir"


"kita hanya perlukan satu lagi syarat untuk bebaskan al aqsa"


"apadia? perlu ada seorang pemimpin yang mampu menyatukan umat islam!! paling tidak menyatukan dunia arab"


"sudah adakah pemimpin itu tuan-tuan?"


"dimana agak agak?"


"apakah muamar gaddafi? tidak salah,...itu koboi tua sudah tak boleh pakai."


"apakah apakah ahmadinejab di iran? dia syiah tak boleh jugak"


"apakah turki yang akan lead, akan memimpin dunia islam waktu itu? tidak, zaman turki sudah terlepas sudah berlalu, ya akhi"


"saudara penah dgar tak hadis nabi saw tentang kebangkitan islam di akhir zaman nanti datang dari belah mana?"


"dari belah mana? timur.."


"timur itu dimana, bukan di timor leste!"


"timur itu our region, ini ini timur"


"tapi banyak negara di timur ini"


"apakah di indonesia? bukan"


"singapore? oo jauh"


"brunei? lambat sangat"


"aaa thailand, filipina atau kalau tanya saya?"


"saya kata dia ada di?di malaysia."


"sudah adakah pemimpin itu saudara?"


"tanya saya, saya kata dia sudah ada."


"pemimpin itu sedang disiapkan"


"dia sedang melalui series of trials ujian"


"dia sedang di uji"


"satu peringkat ke satu peringkat"


"ya kalau calang calang org menerima ujian itu sudah tentu lama binasa"


"tetapi, dia seorang yang kuat..makin di uji dia makin kuat!"


"dan sekarang ujianya peringkat akhir.."


"ujian kepada pemimpin itu di peringkat akhir, saudara"


"insyallah kalau lepas ujian ini dia akan bangkit memimpin umat"


"dan waktu itu insyallah kita akan meraikan pembebasan al aqsa..pemimpin itu sekarang ini menjadi penasihat kepada beberapa buah negara arab"


"leading arab countries bukan negara arab yang miskin miskin"


"negara arab kaya kaya saudi dubai emirates abu dhabi ya"


"dia menjadi penasihat kepada beberapa buah negara arab"


"dia juga dihormati dibarat dan ditimur"


"dia boleh bercakap soal islam di pentas antarabangsa"


"orang hormat pendirianya" "orang hormat ketegasannya''


"dan orang hormat prinsip agamanya"


"tidak lain tidak bukan"

http://celahgelegar.blogspot.com/#ixzz1hvvkTmUY

Khamis, 22 Disember 2011

Beranikah PAS Pecat Dr Hassan Ali ?


Beranikah PAS Pecat Dr Hassan Ali ?
Published by AIDC on December 22, 2011



AIDCNews – 22/12/11 – Sejak Datuk Dr Hassan Ali menghadiri Perhimpunan Sejuta Umat (HIMPUN), di Shah Alam baru-baru sudah ada suara-suara sinis dari kem liberal yang mahu Pengerusi Jawatankuasa Hal Ehwal Agama, Adat-Adat Melayu, Infrastuktur dan Kemudahan Awam Selangor itu diambil tindakan kononnya bertindak bersendirian dan membelakangkan polisi parti.

Datuk Seri Anwar Ibrahim melabelkan HIMPUN didalangi UMNO, walaupun tiada dikemukakan dengan sebarang bukti.

Di HIMPUN, Hassan tidak berucap, beliau hanya memimpin alunan zikir kepada Allah SWT.

Namun, kehadirannya itu sudah memberi makna besar dari segi bacaan politik dan sekaligus mengesahkan gelombang Kristianisasi yang sedang menular di Selangor.

Walaupun Anwar dan pimpinan pakatan pro-nya berusaha menafikan fakta itu, namun Hassan yang menjaga agama di Selangor lebih mengetahuinya.

Semalam, Hassan muncul lagi di TV3, dalam program Soal Jawab TV3 yang dikendalikan oleh Pengarah Eksekutif Berita dan Operasi Editorial Media Prima Datuk Ahmad A. Talib.

Bagi Anwar, muncul di TV3 atau Utusan Malaysia, dinisbahkannya sebagai bersekongkol dengan UMNO. Itu justifikasi yang digunakan untuk menyingkirkan Datuk Zaid Ibrahim dari PKR. Tapi, itu pandangan Anwar, bagaimana pula dengan pandangan PAS dalam soal ini.

Agenda Murtad

Sekali lagi Hassan membangkitkan soal murtad di Selangor, satu negeri yang bertunjangkan Ketua Umum PKR, Anwar Ibrahim.

“Kami mendapati (majlis) buka puasa yang berlaku lewat sejam. Terdapat pentas dan mereka memberikan ceramah mengenai Kristian. Semua warna malam itu ialah warna Kristian.” katanya yang merujuk kepada siasatan terhadap Damansara Utama Methodist Church(DUMC), Seksyen 13 Petaling Jaya pada 3 Ogos 2001.

“Apa yang berlaku di DUMC itu sedikit sahaja. A drop in the ocean“, katanya lagi.

Matlamat PAS Tersasar

Menurutnya perjuangan PAS sekarang sudah tersasar daripada landasan slogan Negara Islam dan Kepimpinan Ulama yang dilakukan oleh Presiden PAS sebelum ini.

“Saya menyertai PAS dari zaman (arwah) Dato’ Fadhil Noor. Saya adalah seorang dari sekular. Saya tertarik kepada ‘Kepimpinan Ulama’ itu dan kesederhanaan hidup oleh pemimpin PAS ketika itu.

“Keseluruhan perjuangan landasan, menurut pandangan golongan tertentu, telah tersasar. Masih ada (dalam parti) yang tidak selesa dengan shift (perubahan) yang berlaku. Mereka masih mahu PAS memartabatkan Islam”, katanya.

Beliau turut membandingkan komposisi jawatankuasa pusat parti semasa era slogan ‘Negara Islam’ dengan ‘Negara Kebajikan’.

Dahulu 65-70 peratus golongan ulama dan 30 peratus golongan profesional. Sekarang, 65 peratus golongan profesional berbanding golongan ulama yang kini hanya 35 peratus.

“Sudah berlaku perubahan kuantiti. Dahulu, 65-70 peratus ahli jawatankuasa pusat ialah dari golongan Ulama. Sekarang sudah berubah. Bukan dari komposisi pemimpin tetapi juga soal dasar. Perubahan juga berlaku kepada kualiti. Pertanyaan ramai ‘Ke mana arahnya parti’?” katanya.

Masa Depan Dalam PAS

Hassan berkata tindakan sesetengah pihak daripada partinya yang menentang perpaduan dan menggesa beliau keluar parti dianggap sebagai tindakan keterlaluan

“Saya nampak kenyataan yang sebegitu, pada saya agak keterlaluan mengenai hal perpaduan yang saya dan juga hal mengenai saya digugurkan itu.

“Tetapi bila dibawa kepada pintu terbuka, untuk bagi exit kepada kamu dan sebagainya. Saya rasa itu bukan jawapan yang baik, bukan jawapan yang matang untuk sebagai pemimpin yang matang”, katanya.

Menurutnya meskipun beliau sayang kepada partinya, tetapi masa depannya dalam parti tersebut bergantung kepada masa dan keadaan.

“Tapi apa pun, dalam hal tentang perjuangan ini, sebagaimana Datuk tahu saya dalam perjuangan, saya dalam parti saya buat sekian lamanya, dan saya sangat cinta, memang kasih kepada parti saya.

“Tetapi kita kena tengok keadaan, kena tengok masa, kena tengok suasana dan sebagainya.

“Sebab kita ni thinking person. Benda ini volunteer, benda ini bergerak, berubah semasa ke semasa dan sebagainya.

“Hanya Allah Subhanawa Taala sahaja dapat menentukan ke mana kaki saya, ke mana badan saya, ke mana pemikiran saya, di mana tubuh badan saya”, katanya.

Arkib Blog